Burung Gereja

Archive for the ‘Pesan’ Category

Hardiman Hardimin

Nama profesor yang memeriksa pendengaran anak saya. Latar belakang S3 dan terlibat aktif di WHO. Praktek sebagai ahli THT di bilangan mentereng di Jakarta. Entah karena namanya yang menjual atau keahliannya yang tinggi, sehingga banyak mereka yang datang sembuh. Baca entri selengkapnya »

Written by Sutanto

Februari 23, 2008 at 10:27 pm

Ditulis dalam Pesan, Sosial

Tukang cukur itu menolong dari kekurangannya

TUKANG CUKUR ITU SEDANG DUDUK DI DEPAN – sore tadi saat melewatinya hari menjelang gelap. Cuaca juga sedang mendung. Mungkin karena sedang tidak ada yang memotong rambut dia menunggu di depan. Memang sudah keinginan bahwa sore ini harus potong rambut. Penampilan harus diperhatikan. Baca entri selengkapnya »

Written by Sutanto

Januari 30, 2008 at 9:47 pm

Ditulis dalam Pesan

Cinta yang hilang

tulisan ini adalah renungan untuk mencintai pasangan kita

CINTAILAH PASANGANMU – rasa cinta itu setiap hari selalu muncul, saat dulu kami berpacaran. Setiap hari ingin bertemu, meskipun hanya untuk melihat wajahnya. Hati pun setiap saat selalu bahagia, meskipun hanya dari mendengar suaranya. Namun sekarang setelah menikah dan Tuhan memberi anugerah anak? He … he … he …, rasa itu pindah kepada anak.

Baca entri selengkapnya »

Written by Sutanto

Januari 30, 2008 at 11:43 am

Ditulis dalam Keluarga, Pesan

Karakter Pemimpin seperti inikah?

with one comment

Sore hari ini melintasi salah satu perumahan di daerah tangerang. Mata tertumbuk ke satu spanduk, bunyinya “Ngapain pilih yang sejenis? Lebih lengkap yang sepasang”. Persaingan antara pasangan calon gubernur dan wakil gubernur terlihat (dalam arti harafiah) saling menjatuhkan. Saya tahu siapa yang dianggap sejenis – terlebih imajinasi saya mengartikan itu sebagai homo atau lesbian. Dunia dagang sudah parah, iklan saling membantai demikian juga dalam politik. Baca entri selengkapnya »

Written by Sutanto

Januari 10, 2008 at 12:07 am

Ditulis dalam Pesan, Sosial

Arti sebuah kandang Natal

with one comment

SEMANGAT NATALNYA ADA DI GUA NATAL. Adalah St. Fransiskus dari Assisi – pendiri ordo Fransiskan. Melepaskan seluruh miliknya untuk mengikuti cara hidup Yesus. Dan yang pada tahun 1223 menyajikan kembali situasi kelahiran Yesus di dalam kandang Betlehem. Dengan binatang, palungan dan manusia nyata. Dia ingin memperlihatkan bagaimana kondisi pada saat Tuhan Yesus dilahirkan.

Pun manusia sekarang melihat semangat Natal melalui pohon Natal. Entah bagaimana pohon cemara menjadi simbol Natal. Mungkin karena disekitar kandang itu adalah hutan cemara?

Tetapi satu yang pasti, Tuhan Yesus lahir di sebuah kandang. Lingkungan yang sederhana tanpa kemewahan. Itu dia semangat Natal, dan yang seharusnya kita bawa. Hidup manusia kita sudah penuh dengan konsumerisme. Intan permata yang berkilau terkadang menyilaukan hati dan iman. Hidup menjadi tidak berarti bila tinggal di gubuk pinggir rel kereta. Hidup serasa dimarjinalkan bila hanya memiliki angkutan umum untuk pergi kemana-mana.

St. Fransiskus Assisi mengerti arti keselamatan kekal. Bukan pada hal duniawi. Dia tahu bagaimana menyambut Tuhan di dalam hatinya. Tidak heran Roh Tuhan hadir dan memperkenankannya menerima stigmata dan mampu berbicara kepada alam. Kesederhanaan dan melepaskan keterikatan duniawi. Itulah yang dapat kita tarik dari sebuah peristiwa kelahiran Tuhan Yesus, pemilik alam semesta.

Written by Sutanto

Desember 24, 2007 at 10:58 pm

Ditulis dalam Katolik, Pesan

Perilaku Anak adalah Cermin Perilaku Orang Tua

leave a comment »

MAU MELIHAT SEPERTI APA PERILAKU SESUNGGUHNYA TEMAN KITA? Lihatlah bagaimana anak mereka berperilaku. Pada saat bermain, apakah dia mau berbagi. Pada saat makan, apakah makan dengan sopan.

Baca entri selengkapnya »

Written by Sutanto

Desember 5, 2007 at 8:17 am

Ditulis dalam Keluarga, Pesan, Sosial

Orang suci pun mengalami kematian

with 3 comments

Kata kematian membuat orang sedih. Coba pikir manusia mana yang tidak mati. Sepasti kelahiran yang selalu terjadi. Bahkan orang sucipun mengalami kematian. Konon inilah yang dicari filsafat dan turunannya. Untuk menemukan apa yang dicari dalam hidup. Baca entri selengkapnya »

Written by Sutanto

Agustus 30, 2007 at 4:05 pm

Ditulis dalam Alam, Pesan

Dengan semangat proklamasi kemerdekaan 1945 kita …

with one comment

Semboyan ini selalu muncul di setiap menjelang bulang Agustus. Kebetulan kemarin saya melalui Graya Raya Regency dan melihat spanduk. Spanduk ini mungkin untuk kampanye pemilihan bupati. Ada sebuah tulisan yang menggelitik saya. Dengan semangat proklamasi kemerdekaan 1945 kita …. Negara yang besar tidak mungkin melupakan sejarahnya bukan? Saya setuju itu. Pertanyaanya masih tepatkah semboyan itu untuk masa sekarang. Mungkin artikel ini sudah lewat masanya – mengingat tanggal 17 telah berlalu.

Baca entri selengkapnya »

Written by Sutanto

Agustus 27, 2007 at 4:06 pm

Ditulis dalam Pesan, Renungan

Yang ter …

leave a comment »

Semua ingin dianggap yang teratas. Hidup mau yang paling kaya, mobil mau yang paling cepat, pangkat mau yang paling tinggi, semuanya yang ter … Site ini merupakan catatan oposisi atas hidup dengan yang ter.

Renungan yang melihat dari lawan yang ter … Hidup yang biasa saja, mobil yang sebisanya dibeli, pangkat yang sesuai dengan kemampuan. Dengan segala kerendahan hati, seekor burung gereja bukanlah yang ter … dari spesies lainnya. Demikian tidak setiap manusia merupakan yang ter …

Written by Sutanto

Agustus 13, 2007 at 12:34 pm

Ditulis dalam Pesan